Siaran Pers |
3 Tahun Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi: Transformasi IFG bawa Progress dan Kinerja Positif |
Jakarta, 13 April 2023 - Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi cetak pertumbuhan kinerja yang positif selama 3 tahun terakhir, sejak resmi dimandatkan oleh Pemerintah menjadi holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi pada 2020 silam. Hal ini merupakan capaian tersendiri bagi IFG bersama ke-10 anak perusahaannya, mengingat saat pendirian holding ini langsung dihadapkan oleh situasi industri yang penuh tantangan, utamanya terkait sentimen publik terhadap sektor asuransi. Kondisi tersebut mendorong IFG dan anak usahanya untuk fokus menjalankan transformasi menjadi lebih baik, inovatif, dan progresif serta berlandaskan tata kelola yang kuat sebagai upaya menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap industri.
"Tahun ini adalah tahun ke 3 berdirinya holding, dan IFG mengusung tagline ‘Reform, Redefine, and Reassure’. Tagline adalah refleksi peran IFG dan anak usaha sebagai changemaker (pembawa perubahan) dalam mendorong transformasi di sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) khususnya asuransi, penjaminan dan investasi," ujar Sekretaris Perusahaan IFG, Oktarina Dwidya Sistha, yang ditemui pada acara Buka Puasa IFG dan Anak-Anak Usahanya bersama media, Kamis 13 April 2023.
Pembentukan IFG dapat mendorong peningkatan performa & bargaining power bagi 10 anggota holding selama 3 tahun berjalan, baik itu dari segi transformasi bisnis, penguatan tata kelola, efesiensi opersional, maupun dalam mencapai target dalam project yang merupakan penugasan dari pemerintah. Berikut adalah beberapa pencapaian kunci IFG sepanjang tahun 2020-2022:
Dengan semangat kolaborasi bersama Pemerintah dan ekosistem BUMN, IFG mampu meningkatkan value creation secara konsolidasi, dengan peningkatan laba bersih IFG, dari Rp 2,2 T di tahun 2019 menjadi Rp 4,0 T (unaudited) di tahun 2022, dengan total aset konsolidasi sebesar Rp. 137,6 T (unaudited) di tahun 2022.
Peningkatan kecepatan waktu proses pencairan santunan kecelakaan lalu lintas oleh PT Jasa Raharja yang kini dapat diselesaikan dalam waktu 1 hari 4 jam, dari target maksimal 3 hari.
Realisasi volume Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) sebesar Rp 760,7 T; dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 25,4 T (Realisasi Penjaminan Kredit KUR dari tahun 2007 s.d 2022 & PEN dari tahun 2020 s.d 2022).
Realisasi volume Penjaminan KUR PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) sebesar Rp 773 T; dan PEN sebesar Rp 33,4 T (Realisasi Penjaminan Kredit KUR dari tahun 2007 s.d 2022 sedangkan PEN dari tahun 2020 s.d 2022).
Sampai dengan Januari 2023, jumlah polis yang telah dimigrasi dari Jiwasraya ke IFG Life mencapai 157.312 polis. Sementara itu, IFG Life juga sudah membayarkan klaim senilai Rp 5,9 T kepada Pemegang Polis yang sudah beralih ke IFG Life sejak Desember 2021.
Turnaround rasio risk based capital (RBC) Jasindo di kondisi positif, mencapai 149,57% (per Desember 2022, audited) di atas ketentuan minimal OJK, dimana pada tahun lalu (2021) RBC sempat menyentuh level -84,85%.
Bahana TCW Investment Management sebagai Manajer Investasi terbesar ke dua dengan Asset Under Management (AUM) mencapai Rp 39,21 T per Desember 2022 (tidak termasuk produk RDPT/Reksa Dana Penyertaan Terbatas & produk KPD/Kontrak Pengelolaan Dana)
“Dengan beberapa capaian tersebut, IFG dan anak usaha akan terus menjaga pertumbuhan positif dengan berbagai inovasi bisnis, efesiensi operasional, penerapan tata kelola yang kuat, manajemen risiko yang komprehensif serta risk culture yang kuat untuk mendorong terciptanya kinerja yang sehat dan sustainable bagi IFG dan anak usaha,” ujar Sistha.
Ke depan, langkah strategis telah dipersiapkan dan dijalankan oleh IFG untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan, misalnya dengan melakukan (1) peningkatan operational & service excellence, (2) peningkatan kapabilitas bisnis di luar penugasan Pemerintah, (3) penguatan SDM berbasis core value AKHLAK, (4) penguatan fokus bisnis secara struktural, (5) penguatan tata kelola holding dan anak perusahaan, serta (6) pengembangan dan kapabilitas digital.
"Dalam peringatan 3 tahun holding, kami harap melalui langkah-langkah strategis yang telah dipersiapkan dan diimplementasikan, kedepannya IFG dan anak-anak usahanya dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan industri keuangan nonperbankan di Indonesia." tutup Sistha.