Siaran Pers |
Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan menunjukkan kinerja yang solid. Hingga akhir tahun 2021, IFG membukukan laba bersih sebesar Rp3,4 triliun atau naik 155,27% dari periode sebelumnya sebesar Rp2,2 triliun sebagai hasil dari upaya transformasi holding dan anak perusahaan yang fokus pada tata kelola perusahaan yang prudent, akuntabel, dan berkelanjutan.
Direktur Keuangan IFG Heru Handayanto mengungkapkan, total pencapaian laba bersih tersebut berasal dari kontribusi pendapatan premi bersih asuransi tahun lalu sebesar 117% menjadi Rp18,5 triliun atau naik periode sebelumnya sebesar Rp15,8 triliun. Sementara itu, pendapatan dari penjaminan bersih naik 154% dari Rp2,56 triliun pada 2020 menjadi Rp4,174 triliun. Sementara itu, dari sisi investasi, perusahaan mencatat kenaikan sebesar Rp51 triliun, yang turut memperkuat aset perusahaan menjadi Rp118 triliun pada 2021 atau tumbuh 128% dari periode sebelumnya sebesar Rp92 triliun.
Secara konsolidatif, total pendapatan bersih yang dihasilkan holding dan anak perusahaan sebesar Rp4,17 triliun pada tahun lalu atau naik 163% dari periode sebelumnya sebesar Rp2,56 triliun.
“Transformasi holding dan anak perusahaan yang dilakukan selama ini berkaitan dengan tata kelola perusahaan yang prudent dan akuntabel telah menunjukkan hasil yang signifikan dan menopang pertumbuhan perusahaan untuk berlangkah optimistis ke depan secara berkelanjutan,” ujar dia.
Heru menambahkan, pada periode yang menantang tahun lalu dengan adanya pandemi COVID-19, perusahaan juga mencatat peningkatan klaim sebesar Rp11,8 triliun atau naik 114% pada periode sebelumnya sebesar Rp10,3 triliun. Sementara itu, total liabilitas perusahaan naik dari Rp54,8 triliun menjadi Rp77,5 triliun pada tahun lalu.
Hingga akhir tahun lalu, pengalihan portofolio polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ke PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) mencapai 323.505 polis atau sebesar 99,58% dari total polis. Restrukturisasi polis tersebut berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp20 triliun dan pengalihan aset Jiwasraya sebesar Rp4,49 triliun.
Dalam rangka menjamin konsistensi penyaluran kredit pemerintah kepada pelaku UMKM yang porsinya dari tahun ke tahun terus meningkat, IFG masih menanti kepastian untuk mendapatkan PMN sebesar Rp6 triliun pada 2023, yang diperuntukkan bagi penambahan modal anak usaha PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) masing-masing sebesar Rp3 triliun. Penambahan modal tersebut demi menjaga besaran minimal gearing ratio usaha produktif masing-masing anak perusahaan terjaga di bawah 20x sampai tahun 2025 untuk Jamkrindo dan 2026 untuk Askrindo.
“Sampai saat ini pemerintah melalui penjaminan KUR dan PEN telah membantu 51,9 juta UMKM dan menciptakan lapangan kerja bagi 81,5 juta tenaga kerja. Hal ini menunjukkan pentingnya peran Askrindo dan Jamkrindo dalam mensukseskan program pemerintah dalam menunjang bisnis UMKM ke depan,” kata dia.
Dalam kolaborasi dengan anak perusahaan, IFG juga merealisasikan komitmen dalam memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui pelaksanaan program tahunan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Realisasi atas program tersebut mencapai Rp3,6 triliun atau sekitar 107,78% dari Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun lalu.
Pelaksanaan program TJSL tahun lalu menyasar beberapa fokus, antara lain program pendanaan UMK (PUMK), yang menyerap pembiayaan sebesar Rp1,15 triliun atau sekitar 85,81% dari RKA 2021. Program tersebut menyediakan pembiayaan dan pembinaan terhadap usaha mikro dan usaha kecil, dengan sasaran mendorong mitra binaan usaha mikro dan usaha kecil naik kelas melalui peningkatan kapasitas usaha.
Fokus lain adalah program TJSL non-PUMK yang dijalankan oleh unit pelibatan dan pengembangan masyarakat (Community Involvement & Development/CID) senilai Rp1,950 triliun atau sekitar 97,5% dari RKA 2021 dan program non-PUMK yang dijalankan di luar unit CID sebesar Rp500,1 miliar.
Heru menambahkan, pihaknya akan terus melanjutkan tren positif kinerja holding dan anak perusahaan melalui kolaborasi yang solid dan mendorong transformasi digital dalam membentuk ekosistem industri asuransi dan penjaminan sesuai tren dan kebutuhan era industri 4.0 saat ini.