Siaran Pers |
Bandung, 1 Desember 2024 – Untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, di sektor asuransi, Indonesia Financial Group (IFG) berkolaborasi dengan anggota holdingnya menggelar Program IFG Goes to Campus (IGTC) 2024 bertema “Start Early, Reap the Rewards Later” di Lecture Theatre, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Kota Bandung.
Hadir dalam acara ini SEVP Manajemen Bisnis IFG Rosmaylinda Nasution yang juga berperan sebagai panelist talkshow, Kepala Divisi Pengadaan dan Pengelolaan Aset IFG Hendrich Syahputra mewakili Direktur SDM IFG Rizal Ariansyah, serta Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNPAR Dr. Orpha Jane. Selain itu, hadir pula perwakilan dari anggota holding IFG seperti Jasa Raharja, Jamkrindo, Askrindo, dan Jasindo juga turut memeriahkan kegiatan ini yang terselenggara secara kolaboratif antara IFG dan anggota holding.
Oktarina Dwidya Sistha Sekretaris Perusahaan IFG menjelaskan IGTC merupakan salah satu bentuk nyata kontribusi holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi tersebut dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya pada aspek pendidikan berkualitas yang fokus pada penguatan literasi keuangan.
“Kami percaya bahwa literasi keuangan, terutama di sektor asuransi, merupakan elemen penting dalam membangun masa depan generasi muda. Dengan pendekatan berbasis komunitas dan teknologi, kami berharap mahasiswa dapat memahami pentingnya asuransi dalam mendukung perlindungan pribadi maupun pengembangan usaha mereka,” ujarnya.
Program IFG Goes to Campus tahun ini terdiri dari tiga tahapan kegiatan, yang diawali dengan acara talkshow literasi keuangan dan asuransi dalam konteks pengelolaan keuangan pada mahasiswa, khususnya calon wirausahawan muda, diikuti dengan bootcamp pelatihan training on facilitator untuk aplikasi literasi keuangan berbasis games, dan akan diakhiri dengan awarding night yang memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah berupaya besar menjadi agent of change dengan menyebarkan ilmu terkait pengelolaan keuangan dan asuransi kepada teman-teman, relasi dan masyarakat di sekitarnya menggunakan teknologi aplikasi games literasi keuangan dalam periode 2 (dua) minggu.
Program ini terlaksana berkat kolaborasi antara IFG dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), khususnya didukung penuh oleh Laboratorium Administrasi Bisnis UNPAR dan PEAK (Parahyangan Entrepreneurs Accelerator & Kickstarter Program). PEAK merupakan wadah bagi mahasiswa yang berminat menjadi wirausahawan kelak.
Sementara itu, Hendrich Syahputra Kepala Divisi Pengadaan dan Pengelolaan Aset IFG, menambahkan IGTC 2024 tidak hanya bertujuan untuk memberikan edukasi finansial kepada mahasiswa, tetapi juga meningkatkan kesadaran serta pemahaman akan pentingnya mengelola instrumen keuangan khususnya asuransi sebagai salah satu instrumen perlindungan (proteksi) perjalanan masa depan.
“Melalui edukasi keuangan ini, kami ingin menanamkan pemahaman kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa dan wirausahawan muda, tentang pentingnya asuransi dalam perencanaan keuangan dan mitigasi risiko. Kami juga memperkenalkan berbagai produk dari anggota holding IFG yang dapat mendukung mereka dalam melindungi bisnis maupun kehidupan pribadi,” katanya.
Melalui program ini, besar harapannya dapat menjangkau lebih banyak kalangan muda serta mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
Sekedar informasi, salah satu tujuan pembentukan IFG adalah untuk penguatan literasi keuangan di masyarakat, khususnya industri keuangan nonbank, yang diwujudkan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan terkait literasi keuangan.
Pada acara tersebut, Dr. Orpha Jane, Dekan FISIP UNPAR, mengapresiasi inisiatif IFG dalam memprioritaskan pendidikan literasi keuangan untuk mahasiswa.
“Kegiatan seperti IGTC sangat penting untuk membekali mahasiswa dengan wawasan yang relevan dan aplikatif di dunia nyata. Kami berharap kolaborasi ini dapat berlanjut di tahun mendatang,” ujarnya.
Dengan pemahaman dan wawasan financial yang semakin kuat diharapkan mahasiswa dapat memiliki mind set financial baru dalam mengelola risiko yang akan dihadapi di masa depan dan mendorong penguatan literasi keuangan yang inklusif dan berdampak luas, khususnya di kalangan generasi muda.