Siaran Pers |
Pasar Obligasi Semakin Menarik di Tengah Penurunan Suku Bunga, Saatnya Kenalan Dengan Reksa Dana ABF IBI Fund |
Jakarta, 09 Juli 2024 – Dalam dunia investasi yang semakin dinamis, reksa dana menjadi pilihan yang menarik bagi masyarakat untuk mengelola dananya sesuai dengan tujuan investasi. Namun di tengah kondisi penurunan tingkat suku bunga, investor perlu memperhatikan situasi makro ekonomi yang mungkin akan mempengaruhi kinerja investasinya. Di kondisi seperti saat ini, dimana suku bunga mulai menandakan penurunan, obligasi pemerintah (government bonds) dinilai bisa menjadi prospek yang positif/menguntungkan tahun ini.
Direktur PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) Danica Adhitama mengatakan dimulainya tren penurunan suku bunga yang dimulai dengan penurunan suku bunga acuan oleh beberapa bank sentral negara-negara Eropa dipercaya akan membuat prospek obligasi pemerintah positif. Baik dalam jangka waktu menengah dan panjang.
“Tren penurunan suku bunga yang telah ditunjukkan oleh beberapa bank sentral negara-negara maju di kuartal ini memberikan dampak positif bagi pasar obligasi global. Salah satu produk Bahana TCW yang kini mendapat sorotan adalah Reksa Dana Asian Bond Fund (“ABF”) IBI Fund. Sebuah reksa dana yang berfokus pada investasi obligasi pemerintah Indonesia 100%” tambah Danica.
Reksa dana ABF IBI Fund adalah produk reksa dana indeks pendapatan tetap yang diinisiasi pembentukannya oleh EMEAP (Komite Eksekutif Bank Sentral Asia Timur dan Pasifik) yang juga merupakan forum kerjasama 11 bank sentral Asia Pasifik termasuk Bank Indonesia. Dikelola dengan pendekatan pasif, reksa dana ini bertujuan untuk mencapai kinerja sejalan dengan iBOXX ABF Indonesia Total Return Index, sebagai indeks acuan utamanya.
Portofolio ABF IBI Fund terdiri dari beragam obligasi pemerintah dengan tenor yang bervariasi, dirancang untuk mengurangi risiko harga bagi investor. Produk ini eksklusif dipasarkan di Indonesia oleh Bahana TCW, menawarkan peluang investasi yang menarik bagi para Investor yang ingin mendapatkan eksposur investasi ke pasar obligasi Asia.
“Selama lima tahun terakhir, Reksa dana ABF IBI Fund berhasil mencatatkan kinerja melebihi dari tolok ukurnya. Produk ini mampu mencatatkan tingkat pengembalian sebesar 44,84% (setelah pajak), lebih tinggi dari indeks acuan sebesar 43,94%” tambah Danica.
Reksa Dana ABF IBI Fund ini merupakan jenis reksa dana yang sesuai bagi investor yang memiliki profil risiko moderat dan jangka waktu investasi menengah hingga panjang. Tak hanya itu ABF IBI Fund juga cocok bagi investor yang mencari alternatif diversifikasi investasi karena dapat menambah porsi investasi di obligasi pemerintah dengan beragam seri dan berbagai tenor serta imbal hasil. Produk ini bisa didapatkan dengan melakukan pembelian minimal Rp1 juta tanpa harus membeli beragam jenis obligasi pemerintah yang minimal pembeliannya bisa melebihi Rp1 juta.
“Dengan berkurangnya tekanan dari eksternal seiring pemulihan ekonomi yang ditunjukkan beberapa negara besar, kami berharap dapat menjadi momentum positif bagi kinerja investasi dalam negeri. Apalagi nanti setelah The Fed memangkas suku bunganya pada akhir tahun akan memperkuat sentimen positif terhadap investasi dan ekonomi secara umum. Jadi masyarakat perlu memperhatikan faktor-faktor makro ekonomi agar tujuan investasinya dapat terpenuhi,” tutup Danica.