Siaran Pers |
Peran dan kepemimpinan perempuan dalam sebuah organisasi atau perusahaan terus diupayakan untuk menciptakan kesetaraan. Menjawab hal ini, KBUMN kemudian memberikan arahan untuk membentuk komunitas yang terdiri atas seluruh karyawati dengan nama Srikandi. IFG sebagai holding dari 10 (sepuluh) Anggota Holding Asuransi, Penjaminan dan Pasar Modal merespon arahan ini dengan membentuk komunitas bernama Srikandi IFG yang kepengurusannya terdiri atas perwakilan dari holding dan masing-masing anggota holding.
Masih dengan semangat HUT IFG ke 49, komunitas ini kemudian secara resmi didirikan dan diresmikan bertepatan pada peringatan Hari Kartini pada 21 April 2022 oleh Direktur Keuangan dan Umum IFG, Bapak Rizal Ariansyah. Acara yang dihadiri oleh seluruh karyawati holding dan anggota holding ini turut menyajikan talkshow yang berjudul “Kepemimpinan Perempuan & Keseimbangan Peran dalam Rumah Tangga.” Talkshow ini secara inspiratif dibawakan oleh dua orang narasumber yaitu Danica Aditama (Direktur PT Bahana TCW Investment Management) dan Nadya Pramesrani (Co-Founder Rumah Dandelion) serta dipandu oleh Luluk Lukmiyati sebagai Narasumber.
Dalam talk show ini, kedua narasumber mengatakan bahwa memang perempuan diberikan kemampuan untuk melakukan banyak hal dalam satu waktu atau multitasking. Kemampuan ini akhirnya membuat perempuan mampu melakukan perannya baik di kantor maupun rumah. Meskipun banyak tantangan yang dihadapi dalam menjalani peran ini, namun dengan semangat Kartini, kedua narasumber memberikan berbagai pengalaman yang kiranya dapat menjadi inspirasi bagi para peserta.
Srikandi IFG tentu diharapkan mampu mencapai visi dari Srikandi BUMN yaitu menjadi kontributor dalam munculnya kepemimpinan yang setara untuk inisiatif Indonesia dalam mencapai daya saing global melalui peningkatan kapabilitas untuk menjadi mitra dalam mencapai kesempatan yang sama, mendorong teknologi digital, melibatkan ekosistem untuk memperkuat jaringan bisnis dan modal sosial, melibatkan ekosistem untuk memperkuat jaringan bisnis dan modal sosial, dan merangkul keragaman, kesetaraan, dan inklusi untuk meningkatkan kreativitas.