Siaran Pers |
Jakarta - Memasuki bulan kemerdekaan ini, Asuransi Jasindo kembali menegaskan komitmennya untuk terus memberikan inovasi dalam pelayanan kepada Tertanggung melalui kerja sama strategis dengan platform-platform digital demi memberikan kemudahan dalam mendapatkan produk-produk Asuransi Jasindo.
“Asuransi Jasindo terus berupaya untuk dapat menciptakan ekosistem digital yang baik dengan cara penerapan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) dengan berfokus kepada Produk dan Layanan yang berbasis pada Kustomisasi Produk, Layanan Berbasis Data serta Produk Cerdas,” kata Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Cahyo Adi di Jakarta.
Demi memastikan rencana tersebut berjalan dengan lancar, Asuransi Jasindo mengalokasikan sejumlah investasi untuk menunjang digitalisasi perusahaan. Komitmen ini juga sebagai bentuk memperkuat karya-karya anak bangsa melalui aplikasi digital.
“Asuransi Jasindo juga berfokus pada investasi dalam pengembangan digital di perusahaan, salah satu dukungan perusahaan adalah dengan cara merencanakan nilai investasi digital pada Rencana Jangka Pendek dan Panjang Perusahaan,” katanya.
Saat ini Asuransi Jasindo yang tergabung dalam holding asuransi BUMN, Indonesia Financial Group (IFG), telah menggunakan beberapa platform digital hasil karya anak bangsa, seperti aplikasi Protan yang digunakan untuk memudahkan petani melakukan klaim Asuransi Usaha Tani Padi secara real time yang menggunakan layanan GPS sebagai koordinat penentuan luas wilayah perlindungan.
“Selain itu juga ada aplikasi EASY dan ONE by IFG yang saat ini masih dalam proses pendaftaran di OJK. Kami harap aplikasi-aplikasi ini dapat memudahkan masyarakat untuk melakukan kegiatan perasuransian bersama kami,” jelasnya.
Selain aplikasi, Asuransi Jasindo juga memiliki layanan yang dapat mempermudah masyarakat melalui platform website seperti, Jasindotravel.co.id di mana masyarakat dapat membeli produk Jasindo Travel Insurance secara real time dengan manfaat perlindungan hingga internasional dan E-Marine.
“E-Marine dapat digunakan untuk penutupan asuransi pengangkutan baik menggunakan moda transportasi laut, darat dan udara yang dapat dilakukan secara real time dan terintegrasi dengan dukungan reasuransi nasional,” jelas Cahyo.