Siaran Pers |
Jakarta, 8 Juli 2023 – Langkah transformasi dan inovasi yang dilakukan oleh PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), perusahaan asuransi jiwa di bawah Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan, berbuah penghargaan sebagai The Most Innovative Life Insurance pada 2023. Penghargaan itu diberikan dalam ajang Re Award 2023 yang digelar oleh PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re yang merupakan salah satu pemain kunci industri reasuransi di Indonesia.
Direktur Keuangan IFG Life Ryan Diastana Firman menyampaikan rasa syukurnya bahwa langkah transformasi dan inovasi yang dilakukan oleh IFG Life mendapatkan apresiasi yang positif dari mitra perusahaan di industri. IFG Life, lanjutnya, telah sejak awal kelahirannya menjadikan transformasi dan inovasi sebagai fokus utama dalam memberikan pelayanan asuransi terbaik, termasuk penyediaan produk-produk asuransi yang terjangkau dan relevan bagi masyarakat.
“Seiring dengan akselerasi digitalisasi di berbagai sektor kehidupan masyarakat, perusahaan asuransi juga perlu melakukan adaptasi agar tetap relevan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat di masa mendatang,” ujar Ryan.
Chief Marketing Officer IFG Life Dowi Benedict Teng menambahkan, salah satu bentuk inovasi yang dilakukan IFG Life dapat dilihat dari produk-produk LifeSERIES by IFG Life yang kelahirannya tidak lepas dari transformasi digitalisasi yang dilakukan perseroan.
“Salah satu produk unggulan dari LifeSERIES by IFG Life, yaitu produk asuransi IFG LifeSAVER yang merupakan asuransi individu dengan premi terjangkau yang seluruh prosesnya mulai dari pembelian hingga klaim, dapat dilakukan secara digital melalui gawai milik nasabah,” jelas Dowi.
Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu mengatakan, Re Award 2023 yang menjadi bagian dari Indonesia Re International Conference (IIC) 2023 merupakan salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan kepada mitra bisnis yang merupakan perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia, yang telah bersama-sama dengan Indonesia Re berkontribusi dalam pengembangan industri asuransi dan khususnya reasuransi di Indonesia.
Ajang ini juga sekaligus sebagai bentuk upaya perseroan untuk memberikan dukungan dan solusi reasuransi terbaik demi tercapainya cita-cita industri reasuransi yang resilient dan sustainable untuk menopang bisnis asuransi di dalam negeri.
“Jika dilihat dari sisi manajemen risiko, perusahaan asuransi akan mereasuransikan kembali setiap produk yang dipasarkan jika sudah melebihi batas kapasitasnya sendiri. Hal ini membuat industri perasuransian, khususnya reasuransi, harus memperkuat permodalannya serta kerjasamanya dengan perusahaan sejenis agar tercipta system ability yang dapat mewujudkan industri perasuransian berkelanjutan,” tutur Benny.
Dia pun melanjutkan, untuk menciptakan system ability itu sendiri harus mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhinya, di antaranya dari sisi tata keuangan, bisnis, teknologi, dan manusianya.
“Semua faktor tersebut harus dipertimbangkan agar dapat dipikirkan mitigasi resikonya karena industri perasuransian, khususnya reasuransi merupakan backbone dari ekonomi Indonesia,” ucapnya.
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat menambahkan, dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi makro, Indonesia Re telah melakukan analisis mendalam terhadap situasi ekonomi global dan nasional. Indonesia Re terus memantau indikator-indikator ekonomi penting, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan stabilitas keuangan, untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang kondisi ekonomi yang sedang berlangsung.
“Dengan demikian, perusahaan dapat mengadaptasi strategi bisnis dan memastikan bahwa portofolio tetap kuat dan seimbang untuk mendukung industri asuransi di Indonesia. Meningkatkan dukungan reasuransi menjadi faktor kunci dalam mencapai keberlanjutan di industri asuransi,” tuturnya.
Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menegaskan bahwa keberadaan sektor asuransi yang sehat, kuat, dan tumbuh berkelanjutan menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dengan harapan yang lebih baik, mari bersama-sama menciptakan industri asuransi yang kuat, sehat, dan tumbuh berkelanjutan demi kebaikan dan keamanan Indonesia,” tegasnya.
Adapun, gelaran IIC 2023 yang berlangsung pada pekan pertama Juli 2023 mengangkat tema besar reinsurance sustainability in macro economics and political year volatility, yang mendiskusikan peran industri perasuransian yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.